Dawud
Jurusan Sastra Indonesia
Fakustas Sastra Universitas Negeri Malang
I. MEMAHAMI DAN MENGIDENTIFIKASI KEDUDUKAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
Penulisan Buku Teks Bahasa Indonesia harus didasarkan pada pemahaman yang memadai tentang kedudukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Secara garis besar, Standar Kompetensi dibedakan atas
(1)Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL SP)
(2)Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SKKMP)
(3)Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran (SKL MP)
(4)Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
A.Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) dikembangkan berdasarkan tujuan setiap satuan pendidikan dengan penjelasan sebaai berikut.
•Pendidikan Dasar (SD/MI/SDLB/Paket A dan SMP/MTs./SMPLB/Paket B) bertujuan: Meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
•Pendidikan Menengah yang terdiri atas SMA/MA/SMALB/Paket C bertujuan: Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
•Pendidikan Menengah Kejuruan yang terdiri atas SMK/MAK bertujuan: Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya
Berdasarkan tujuan tersebut, Standar Kompetensi Lulusan
(1)SD dan yang sederajat ada 17 SKL-SP dan yang memiliki relevansi langsung dengan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah
a.Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif (butir 5)
b.Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia (butir 11)
c.Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal (butir 12)
d.Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis (butir 16)
e.Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung (butir 17)
(2)SMP dan yang sederat ada 21 SKL-SP dan yang memiliki relevansi langsung dengan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah
a.Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif (butir 6)
b.Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun (butir 16)
c.Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana (butir 19)
d.Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana (butir 20)
(3)SMA/MA/SMK/MAK ada 23 SKL-SP dan dan yang memiliki relevansi langsung dengan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah
a.Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif (butir 6)
b.Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya (butir 14)
c.Mengapresiasi karya seni dan budaya (15)
d.Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok (16)
e.Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun (butir 18)
f.Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis (butir 21)
g.Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris (butir 22)
B. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SKKMP)
Pembelajaran Bahasa Indonesia bersama dengan mata pelajaran lain bertujuan untuk (1) membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air; (2) mengembangkan logika, kemampuan berpikir dan analisis peserta didik; (3) membentuk karakter peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya.
Berdasarkan tujuan tersebut, standar kompetensi kelompok mata pelajaran yang yang memiliki kegayutan langsung dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia, antara lain, adalah
(1)SD dan yang sederajat
a.Berkomunikasi secara santun
b.Menunjukkan kegemaran membaca
(2)SMP dan yang sederajat
a.Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun
b.Menunjukkan sikap percaya diri
c.Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis
d.Menghargai karya seni dan budaya nasional Indonesia
(3)SMA dan yang sederajat
a.Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui berbagai cara termasuk pemanfaatan teknologi informasi
b.Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis
c.Berkarya secara kreatif, baik individual maupun kelompok
d.Menunjukkan apresiasi terhadap karya estetika
C. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MATA PELAJARAN: Bahasa Indonesia
(1)SEKOLAH DASAR (SD)/ MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)
a.Mendengarkan
Memahami wacana lisan berbentuk perintah, penjelasan, petunjuk, pesan, pengumuman, berita, deskripsi berbagai peristiwa dan benda di sekitar, serta karya sastra berbentuk dongeng, puisi, cerita, drama, pantun dan cerita rakyat
b.Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam kegiatan perkenalan, tegur sapa, percakapan sederhana, wawancara, percakapan telepon, diskusi, pidato, deskripsi peristiwa dan benda di sekitar, memberi petunjuk, deklamasi, cerita, pelaporan hasil pengamatan, pemahaman isi buku dan berbagai karya sastra untuk anak berbentuk dongeng, pantun, drama, dan puisi
c.Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana berupa petunjuk, teks panjang, dan berbagai karya sastra untuk anak berbentuk puisi, dongeng, pantun, percakapan, cerita, dan drama
d.Menulis
Melakukan berbagai jenis kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk karangan sederhana, petunjuk, surat, pengumuman, dialog, formulir, teks pidato, laporan, ringkasan, parafrase, serta berbagai karya sastra untuk anak berbentuk cerita, puisi, dan pantun
(2)SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)/MADRASAH TSANAWIYAH (MTs): Bahasa Indonesia
a.Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan wawancara, pelaporan, penyampaian berita radio/TV, dialog interaktif, pidato, khotbah/ceramah, dan pembacaan berbagai karya sastra berbentuk dongeng, puisi, drama, novel remaja, syair, kutipan, dan sinopsis novel
b.Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, pengalaman, pendapat, dan komentar dalam kegiatan wawancara, presentasi laporan, diskusi, protokoler, dan pidato, serta dalam berbagai karya sastra berbentuk cerita pendek, novel remaja, puisi, dan drama
c.Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami berbagai bentuk wacana tulis, dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerita pendek, drama, novel remaja, antologi puisi, novel dari berbagai angkatan
d.Menulis
Melakukan berbagai kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk buku harian, surat pribadi, pesan singkat, laporan, surat dinas, petunjuk, rangkuman, teks berita, slogan, poster, iklan baris, resensi, karangan, karya ilmiah sederhana, pidato, surat pembaca, dan berbagai karya sastra berbentuk pantun, dongeng, puisi, drama, puisi, dan cerpen
(3)SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)/ MADRASAH ALIYAH (MA): Bahasa Indonesia
•Program IPA dan IPS
a.Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian berita, laporan, saran, berberita, pidato, wawancara, diskusi, seminar, dan pembacaan karya sastra berbentuk puisi, cerita rakyat, drama, cerpen, dan novel
b.Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam kegiatan berkenalan, diskusi, bercerita, presentasi hasil penelitian, serta mengomentari pembacaan puisi dan pementasan drama
c.Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis teks nonsastra berbentuk grafik, tabel, artikel, tajuk rencana, teks pidato, serta teks sastra berbentuk puisi, hikayat, novel, biografi, puisi kontemporer, karya sastra berbagai angkatan dan sastra Melayu klasik
d.Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk teks narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, teks pidato, proposal, surat dinas, surat dagang, rangkuman, ringkasan, notulen, laporan, resensi, karya ilmiah, dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerpen, drama, kritik, dan esei
•Program Bahasa
a.Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan pidato, ceramah/khotbah, wawancara, diskusi, dialog, penyampaian berita, presentasi laporan
b.Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, informasi, dan pengalaman dalam kegiatan presentasi hasil penelitian, laporan pembacaan buku, dan presentasi program, bercerita, wawancara, diskusi, seminar, debat, dan pidato tanpa teks
c.Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berbentuk esei, artikel, dan biografi
d.Menulis
Mengungkapkan pikiran dan informasi dalam wacana tulis berbentuk teks deskripsi, narasi, eksposisi, persuasi dan argumentasi, ringkasan/rangkuman, laporan, karya ilmiah, makalah, serta surat lamaran
e.Kebahasaan
Memahami dan menggunakan berbagai komponen kebahasaan, baik fonologi, morfologi, maupun sintaksis dalam wacana lisan dan tulis
D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar: Bahasa Indonesia
Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global.
Standar kompetensi yang merupakan kualifikasi menimial yang harus dicapai oleh peserta didik ditujukan untuk mencapai 6 (enam) tujuan pembelajaran bahasa Indonesia, baik SD,SMP, dan SMA (sederajat), yakni agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
(1)Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis
(2)Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara
(3)Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan
(4)Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial
(5)Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa
(6)Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Standar kompetensi pembelajaran Bahasa Indonesia diklasifikasi atas ruang lingkup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra, yakni mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Standar kompetensi pada komponen kemampuan berbahasa dan bersastra tersebut dijabarkan dalam kompetensi dasar yang disajikan pada setiap tingkat dan/atau semester (suatu) satuan pendidikan.
II.MENGIDENTIFIKASI DAN MENGEMBANGKAN INDIKATOR KOMPETENSI DASAR
Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan, Standar Kompetensi Lulusan Kelompok Mata Pelajaan, Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran, Standar Kompetensi, dan Kompetensi Dasar telah tersedia dalam kurikulum. Tugas penulis buku teks adalah memahami konsepnya dan memahami hubungan serta kedudukan antar strandar kompetensi tersebut.
Tugas penulis buku teks berikutnya adalah mengidentifikasi dan mengembangkan indikator-indikator kompetensi dasar. Indikator-indikator tersebut tidak terdapat dalam kurikulum. Indikator kompetensi dasar tersebut dikembangkan berdasarkan bangun keilmuan
(1)bahasa dan sastra Indonesia;
(2)kemahiran berbahasa dan bersastra Indoneisa; dan
(3)belajar dan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.
Berikut sebuah contoh mengidentifikasi dan mengembangkan indikator kompetensi dasar.
Kelas VII, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Menulis
4. Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi
4.1 Menulis buku harian atau pengalaman pribadi dengan memperhatikan cara pengungkapan dan bahasa yang baik dan benar
4.2 Menulis surat pribadi dengan memperhatikan komposisi, isi, dan bahasa
4.3 Menulis teks pengumuman dengan bahasa yang efektif, baik dan benar
Pada kelas VII, Semester 1, terdapat Standar Komptensi (Menulis) Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi. Indikator Standar kompetensi tersebut dapat diidentifikasi
• mengungkapkan pikiran dalam tulisan
• mengungkapkan pengalaman dalam tulisan.
• menulis buku harian
• menulis surat pribadi
Keempat indikator standar kompetensi tersebut, dalam kurikulum, dirumuskan, digabung, dan dibatasi dalam 3 (tiga) kompetensi dasar, yakni
4.1 Menulis buku harian atau pengalaman pribadi dengan memperhatikan cara pengungkapan dan bahasa yang baik dan benar
4.2 Menulis surat pribadi dengan memperhatikan komposisi, isi, dan bahasa
4.3 Menulis teks pengumuman dengan bahasa yang efektif, baik dan benar
Indikator keempat kompetensi dasar tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut.
• Menulis buku harian/pengalaman pribadi
Mengungkapkan pikiran (saat dan sesudah mengalami suatu peristiwa)
Mengungkapkan pengalaman pribadi
Menggunakan bahasa yang efektif, baik, dan benar (sesuai dengan karakteristik buku harian/pengalaman pribadi)
• Menulis surat pribadi
Komposisi surat pribadi
Isi surat pribadi
Bahasa surat pribadi
• Menulis teks pengumuman (diutamakan berdasarkan pengalaman pribadi)
Komposisi teks pengumuman
Isi teks pengumuman
Bahasa teks pengumuman yang efektif, baik, dan benar
Berdasarkan indikator tersebut, penulis buku teks keterampiran berbahasa harus mencari rujukan teoretis dan konseptual yang benar, setidak-tidaknya, tentang (cara-cara menyusun):
(1) Buku Harian atau tulisan (artikel, misalnya) pengalaman pribadi
• Karakteristik buku harian atau artikel pengalaman pribadi
Wujud
Unsur
Sifat
Tujuan penulisan
• Cara pengungkapan pikiran/pengalaman dalam buku harian/artikel pengalaman pribadi
Ekspresi: lucu, sedih, gembira
Isi: ringan dan keseharian
• Bahasa yang efektif, baik, dan benar
Pilihan kata & ungkapan
Struktur kalimat & wacana
(2)Surat Pribadi
• arakteristik surat pribadi
Wujud
Unsur
Tujuan penulisan
• Komposisi surat pribadi
Alamat
Pembuka
Isi
Penutup
Pengirim
• Bahasa surat pribadi
Pilihan kata & ungkapan
Struktur kata, kalimat & wacana
(3)Teks Pengumuman
• Jenis pengumuman (yang dipilih)
• Komposisi
Tata letak
Huruf /fon
Warna
• Isi
Sasaran yang dituju
Pembuka
Pokok
Penutup
Memberi pengumuman
• Bahasa
Pilihan kata
Struktur kalimat & wacana
Pilihan ungkapan deklarasi dan persuasi
III. PENGEMBANGAN INDIKATOR KOMPETENSI DASAR KE DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
Indikator kompetensi dasar dan pokok-pokok bahan konseptual dan teoretis tersebut diwujudkan dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dapat diklasifikasi atas kegiatan pembuka, kegiatan pokok, dan kegiatan penutup. Kegiatan pembuka dapat berisi kegatan apersepsi atau kegiatan prasyarat untuk masuk ke kegiatan pokok. Kegiatan pokok merupakan perwujudan indikator kompetensi dasar yang berisi kegiatan pembelajaran. Kegiatan penutup dapat berupa kegiatan pengayaan atau kegiatan penilaian.
Berikut contoh pengembangan menulis buku harian.
Kegiatan Awal
A. Mengembangkan Kalimat Topik secara Terbimbing
B. Mengembangkan Kalimat Topik secara Kreatif
(Catatan: kegiatan awal yangdipilih adalah kegiatan prasyarat untuk menulis, yakni menulis kalimat topik dan mengembangkan kalimat topik secara kreatif dengan menuliskan kalimat-kalimat penjelasnya)
Kegiatan Pokok
C. Mengenali Unsur-Unsur Suatu Peristiwa
D. Mencermati Model Penulisan di Buku Harian
Model 1
Senin, 14 Juli 2007, hari pertama di sekolah
07.00—08.00. Teman baru banyak yang tak kukenal. Hanya Ina teman SD-ku yang satu sekolah, nggak satu kelas lagi. Upacara beda regu. Arahan guru dan OSIS.
08.30—10.00. Di kelas, diatur kakak OSIS. Berlagak. Sok ngatur.
Selasa, 15 Juli 2007, pukul 12.30 di kantin sekolah.
Perut keroncongan. Antre bejibun. Habis orientasi dan baris, sama-sama lapar. Nanti aja beli bakso di depan kos
Rabu, 16 Juli 2007, di rumah kos
Belajar masak (biar irit). Konyol, nasi hitam, gosong
Sabtu, 19 Juli, tepi danau, 17.30
Kemah di danau dekat bukit kecil. Langit senja kemerahan. Andai bukit ini ditumbuhi bunga, kayak di manca, wuah indahnya. Tapi, apa pun kemah ini mengesankan, rasa nano-nano: dingin, jengkel, kadang takut, dan .... bergembiara ria
Sabtu, akhir bulan
Dua minggu indekos. Uang menipis, malam minggu kelabu. Mau beli mie bakso nggak kesampaian. Wajah Mama tampak dalam bayangan. Ok! Mam, masakanmu terueeenaak di dunia, ternyata
Model 2
Singkawang, 22 November 2007, pk. 20.00
Malam ini aku benar-benar lelah, baik badan maupun pikiran. Badanku lelah karena seharian bekerja keras membantu korban tanak longsor di daerah ini, sedangkan pikiranku letih mengingat betapa pilunya hatiku melihat keadaan para korban.
Hari ini aku dan teman-teman harus menolong dua orang korban lagi yang baru ditemukan. Yang seorang bernama Dini, seorang gadis kecil yang selamat dari reruntuhan rumahnya, sedangkan yang seorang lagi seorang bapak yang patah kakinya karena tertimpa dahan ketika berlari menyelamatkan diri. Keadaan Dinilah yang benar-benar membuat hatiku trenyuh. Ia adalah gadis kecil yang tak berdaya, sementara kedua orang tuanya meninggal tertimbun tanah longsor. Sementara ini, ia kutitipkan pada Ibu Fatimah. Melihat kondisi Ibu Fatimah yang juga dalam keadaan sengsara, terpikir olehku untuk membawa Dini ke rumahku. Tetapi apakah mungkin? Nantilah kupikirkan lagi
Hari ini Andi banyak membantuku. Kulihat ia sangat kuat dan tak mengenal lelah. Menurut informasi dari Posko, masih ada sekitar enam orang yang belum ditemukan. Besok teman-teman masih akan membantu pencarian korban. Menurut pendapatku, lereng sebelah selatanlah yang harus diperhatikan sebab di sana rumah penduduknya lebih rapat. Akan tetapi, untuk soal ini Kak Amri tetap ngotot untuk menyusuri lereng utara. Ya, biarlah!
E. Menulis Catatan di Buku Harian
(Catatan: kegiatan pokok yang dipilih adalah kegiatan deduktif-induktif; teori dan praktik; teori-contoh-praktik menulis)
Kegiatan Penutup
(Catatan: Kegiatan penutup yang dipilih adalah kegiatan pengayaan. Kegiatan ini dilakukan secara terintegasi dengan kemampuan bersastra, yakni membaca novel dan cerpen; dan mengenali piranti kohesi melalui membaca cerpen)
F. Mengenali Unsur-Unsur Suatu Peristiwa dalam Novel Laskar Pelangi
(Dikutipkan Novel Laskar Pelangi hlm 256—268)
G. Mengenali Kepaduan Paragraf dalam Cerita Pendek Dermaga karya Lan Fang
Dermaga
Aku sedang berada di dermaga. Aku sangat suka dermaga. Dari pinggir dermaga, aku bisa melihat laut lepas dan langit luas. Menurutku, dermaga adalah sebuah tempat yang nyaman. Dermaga juga sebuah sandaran. Setelah jauh melaut, bukankah harus kembali? Dan dermaga adalah tempat melabuhkan semua penat.
Ini dermaga di ujung laut Gresik. Hanya sebuah dermaga sederhana yang ditata dari kayu. Laut sedang surut sehingga tepinya tampak seperti lumpur. Ada beberapa ketam kecil berlarian di atasnya. Perahu-perahu kayu sedang tertambat. Ada nelayan yang sedang menjahit jaring. Juga ada yang sekadar cangkruk menunggu waktu melaut.
Dermaga ini jauh berbeda dengan Dermaga Docklands di Melbourne yang pernah kukunjungi. Itu dermaga tempat merapat kapal-kapal motor. Laut dan langitnya tampak sangat biru. Di tepinya ada sebuah bar. Di sana kami pertama kali bertemu sekaligus berpisah tanpa kata-kata perpisahan.
Sebetulnya sebuah dermaga tidak terlalu perlu untuk diingat-ingat. Tepatnya, aku tidak perlu mengingat-ingat dia lagi. Bukankah kami sudah berpisah? Dan tidak ada yang perlu diingat dari perpisahan.
Tetapi dermaga selalu membuatku teringat kepadanya. Ia memiliki sepasang mata yang sangat kukagumi. Juga tak mungkin kulupakan. Sepasang mata indah yang teduh. Bening seperti pantulan cermin. Bagai langit yang becermin pada laut. Atau laut yang mengaca kepada langit. Entahlah. Itu tidak terlalu perlu bagiku. Karena aku melihat pantulan diriku di matanya.
Tetapi aku bukan sekadar menyukai matanya. Aku juga menyukai rambutnya yang berwarna seperti helai-helai jagung. Terlebih lagi bibirnya yang terlihat segar. Kupikir, itu bibir yang enak untuk dicium.
"Aku tidak merokok," jawabnya ketika hampir setengah hari kami bersama. Ia sama sekali tidak mengeluarkan sebatang rokok pun.
Pantas saja! Aku suprise sekali.
"Tapi aku suka nge-bir," sambungnya sambil tertawa. Tampak menarik sekali.
Sejak hari itu ia selalu mentraktirku minum sambil duduk-duduk di pelataran Dermaga Docklands. Ia pemilik Fish Bar. Sebuah bar yang tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil di tepian Dermaga Docklands. Ia meletakkan banyak kursi dan meja bulat di pelatarannya. Sehingga dari pelataran bisa mencium udara laut. Udara yang membuat dadaku terasa lapang ketika mengirupnya dalam-dalam.
Aku sudah seminggu di Melbourne. Kantorku sebuah perusahaan yang bergerak di bidang periklanan sedang membuat iklan untuk promosi sebuah biro perjalanan. Aku diberi waktu sebulan untuk memotret Australia. Dan kupilih Melbourne sebagai tempat tinggalku untuk sementara. Karena bagiku Melbourne tidak sesibuk Sydney.
Aku kerasan di sini. Aku sangat menikmati trotoar Melbourne yang lebar, rapi, dan bersih. Tidak banyak kendaraan lalu lalang dengan berisik, berdebu, dan semrawut. Mataharinya juga tidak seterik Surabaya. Sehingga aku lebih sering berjalan kaki bila hendak menjemput senja di Dermaga Docklands.
Awal perkenalanku dengannya sangat klise. Seperti adegan roman remaja saja. Sebagai pemilik Fish Bar sudah tentu ia harus ramah kepada pengunjung barnya. Memberikan senyum, menyapa, "Hallo, how are you?" dan "thank you" untuk segelas minuman yang kubayar. Tidak ada yang istimewa.
...................
Cerpen Lan Fang Dimuat di Jawa Pos 01/20/2008
Rabu, 23 September 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar